MENJELANG puasa, yang dilakukan Nita adalah melongok persediaan kosmetik di lemari riasnya. Ia memastikan ketersediaan pelembab wajah, lotion tubuh, hingga lip balm alias pelembab bibir. Berkaca pada pengalaman beberapa tahun sebelumnya, kulit wajah Nita terasa lebih kering dan pecah-pecah di bagian bibir saat berpuasa. Tetap tampil cantik dan bugar selama bulan suci tentu saja idaman kaum perempuan. Dengan semakin mudahnya informasi, semakin banyak perempuan mengetahui tentang apa yang harus dilakukannya untuk mencapai keinginan tersebut.
SAAT Nita sibuk mengantisipasi kesegaran wajahnya, Wulan, ibu rumah tangga, sibuk mengatur menu puasa untuk sebulan penuh. "Selain untuk menjaga kesehatan badan, dari artikel di internet yang saya baca, menu yang benar yang pada saat berbuka dan sahur bisa mempertahankan kecantikan dan kebugaran kita," tutur Wulan.
Benarkah puasa membuat tubuh sakit?
Dokter Onzat Rozak, M.Kes., Kepala Pelayanan Kesehatan BKOM Bandung menegaskan, berpuasa tidak akan menyebabkan tubuh sakit, bahkan memberi efek tubuh menjadi sehat, terutama di bagian saluran pencernaan.
"Organ-organ tubuh kita sama seperti juga mesin. Perlu sekali-sekali diberi istirahat. Dengan memberi waktu istirahat pada saluran pencernaan, saluran pencernaan terpelihara. Dalam penelitian memang ditemukan, ternyata orang yang berpuasa lebih sehat sistem pencernaannya," kata Onzat.
Sebuah penelitian menyebutkan, saat tubuh beristirahat terjadi peremajaan pada sel tubuh. Proses peremajaan diawali dengan penggunaan cadangan energi pada tubuh kita. Secara alami, manusia memiliki cadangan energi bernama glikogen. Pada hari biasa, saat tidak berpuasa, cadangan tersebut bisa bertahan sehari penuh. Namun cadangan gizi dalam tubuh itu jarang terpakai, karena pada saat tidak berpuasa tubuh terus mendapat suplai makanan dari luar.
Nah, pada saat puasa inilah, cadangan yang tersimpan dalam organ-organ tubuh bisa terpakai. Efek penggunaan energi cadangan membuat organ-organ tubuh seperti "bernapas" bebas. Inilah yang disebut sebagai peremajaan sel. Peristiwa tersebut sangat bermanfaat bagi kekebalan dan daya tahan tubuh kita.
Penggunaan energi cadangan pada tubuh juga bisa menyebabkan racun dalam tubuh ikut keluar. Lo, memangnya tubuh kita mengandung racun, kita kan tidak pernah makan racun? Begitu mungkin pendapat Anda.
Selain mendapat zat-zat yang berguna bagi tubuh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, tubuh juga sering kedatangan "tamu" secara tak sengaja bernama toksin atau racun yang menyertai makanan atau minuman. Jika racun tersebut sudah melampaui batas normal, bisa menimbulkan masalah berupa gangguan kesehatan tubuh. Pada saat pelepasan cadangan energi itulah, racun ikut terbuang. Begitu juga di bagian organ pencernaan. Dengan berhentinya sejenak suplai ke bagian tersebut, alat pencernaan dapat beristirahat sekaligus membersihkannya. Proses pembuangan racun ini biasa dikenal sebagai proses detoksifikasi.
**
JIKA Nita dan Wulan tetap bersemangat dalam bulan Puasa, berbeda dengan Saras. Kerja ibu rumah tangga yang belum dikaruniai anak ini adalah menatap jam di rumahnya.
"Mau ngapain-ngapain males rasanya. Enak tidur-tiduran aja di rumah sambil nunggu magrib," kata Saras.
Perilaku ini menurut Onzat adalah salah. Kebanyakan tidur malah bisa bikin badan loyo. Bulan Puasa bukan berarti kita bermalas-malasan dengan tidur sepanjang hari. Kebanyakan tidur bukan memberikan efek segar. Sebaliknya, akan membuat tubuh menjadi lemas.
Menurut Onzat, baik sedang puasa atau tidak, manusia cuma membutuhkan waktu tidur selama 6 hingga 8 jam. Akibat perubahan pola makan dan tidur dari yang biasa kita lakukan sehari-hari, puasa memang akan memberi pengaruh pada tubuh. Tubuh akan kaget sejenak. "Namun, itu terjadi pada satu atau dua hari awal puasa. Selanjutnya tubuh akan cepat beradaptasi," kata Onzat.
Kondisi tubuh sehat dan bugar selama puasa bisa diperoleh semua perempuan, asal tahu caranya. Yang terpenting adalah memerhatikan asupan gizi yang benar.
Ahli Gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Budiman, S.K.M., M.Kes. mengemukakan "trik-trik" tetap prima kendati berpuasa. "Yang penting adalah mengonsumsi makanan seimbang. Istilah makanan seimbang adalah istilah yang menggantikan semboyan yang dulu kita kenal sebagai empat sehat lima sempurna," ujarnya.
Dijelaskan Budi, dalam semboyan empat sehat lima sempurna, salah satu unsur yang harus dipenuhi adalah susu. Dalam makanan seimbang, susu bisa ditiadakan mengingat harganya yang mahal bagi kalangan bawah.
"Kalsium dan protein yang kita butuhkan sebenarnya bisa kita ambil dari sumber lainnya, misalnya ikan teri. Ikan teri yang kita makan dengan tulang-tulangnya itu mengandung protein dan kalsium yang amat tinggi lo," tutur Budi menjelaskan.
Untuk menunjang kesehatan tubuh, harus diperhatikan menu makanan saat berbuka dan sahur. "Selalu dahulukan berbuka puasa dengan yang manis, sesuai anjuran Nabi. Selama puasa, kadar gula darah kita rendah, bisa hanya setengah dari kadar gula pada hari-hari biasa, sehingga kita perlu segera menggantinya," kata Budi.
Sebaliknya, jika sahur hindari makanan manis. Jangan mentang-mentang masih tersisa kolak kemarin, lantas dihabiskan sebagai menu sahur. Menurut Budi, rasa manis kolak akan cepat membuat perut terasa kenyang, namun cepat pula lapar lagi. Gula dalam kolak akan meresap di dalam lambung.
"Sebaiknya tetap mengonsumi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan jangan lupa mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung serat tinggi," ujar Budi.
Beberapa perempuan sering mengeluh, bulan Puasa bukannya langsing, malah jadi gendut. Padahal, makan tidak berlebihan, seperti biasa saja pada saat bukan bulan Puasa. Fenomena ini kerap terjadi pada perempuan yang mengonsumsi makanan seperti biasa, tetapi tidak melakukan aktivitas apa-apa.
"Jadi intake tidak sama dengan output. Ya, jadi gendut. Kalau makan banyak tetapi tetap melakukan aktivitas, badan tidak akan melar," ujar Budi menegaskan.
Untuk menjaga kecantikan tubuh, Ray Rahayu Lestari, pengelola Natural Home Beauty Spa menyarankan, agar wanita berpuasa memerhatikan jumlah air yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh memerlukan 8 liter air setiap hari. Namun pada praktiknya kita cukup minum 4 atau 5 gelas air putih di antara waktu berbuka dan sahur. Sisanya bisa terpenuhi lewat kuah sayur atau buah-buahan.
Kulit yang kering dan bibir pecah-pecah bisa diakibatkan oleh kurangnya cairan yang masuk ke tubuh kita. Jika hal itu telanjur terjadi, Ayu menyarankan penggunaan lip balm dan body lotion.
"Juga jangan terlalu sering menjilati bibir, hal ini malah akan membuat bibir lebih kering lagi," kata Ayu.
Untuk perawatan wajah, Ayu menyarankan mencuci muka sehari dua kali. Cukup dengan menggunakan facial foam di kamar mandi.
"Yang penting lagi, walaupun puasa, tetap perlihatkan wajah kita yang berseri-seri. Senyum memberi pengaruh besar untuk membantu penampilan kita tampak segar," kata Ayu menyarankan.(Uci Anwar)***
SAAT Nita sibuk mengantisipasi kesegaran wajahnya, Wulan, ibu rumah tangga, sibuk mengatur menu puasa untuk sebulan penuh. "Selain untuk menjaga kesehatan badan, dari artikel di internet yang saya baca, menu yang benar yang pada saat berbuka dan sahur bisa mempertahankan kecantikan dan kebugaran kita," tutur Wulan.
Benarkah puasa membuat tubuh sakit?
Dokter Onzat Rozak, M.Kes., Kepala Pelayanan Kesehatan BKOM Bandung menegaskan, berpuasa tidak akan menyebabkan tubuh sakit, bahkan memberi efek tubuh menjadi sehat, terutama di bagian saluran pencernaan.
"Organ-organ tubuh kita sama seperti juga mesin. Perlu sekali-sekali diberi istirahat. Dengan memberi waktu istirahat pada saluran pencernaan, saluran pencernaan terpelihara. Dalam penelitian memang ditemukan, ternyata orang yang berpuasa lebih sehat sistem pencernaannya," kata Onzat.
Sebuah penelitian menyebutkan, saat tubuh beristirahat terjadi peremajaan pada sel tubuh. Proses peremajaan diawali dengan penggunaan cadangan energi pada tubuh kita. Secara alami, manusia memiliki cadangan energi bernama glikogen. Pada hari biasa, saat tidak berpuasa, cadangan tersebut bisa bertahan sehari penuh. Namun cadangan gizi dalam tubuh itu jarang terpakai, karena pada saat tidak berpuasa tubuh terus mendapat suplai makanan dari luar.
Nah, pada saat puasa inilah, cadangan yang tersimpan dalam organ-organ tubuh bisa terpakai. Efek penggunaan energi cadangan membuat organ-organ tubuh seperti "bernapas" bebas. Inilah yang disebut sebagai peremajaan sel. Peristiwa tersebut sangat bermanfaat bagi kekebalan dan daya tahan tubuh kita.
Penggunaan energi cadangan pada tubuh juga bisa menyebabkan racun dalam tubuh ikut keluar. Lo, memangnya tubuh kita mengandung racun, kita kan tidak pernah makan racun? Begitu mungkin pendapat Anda.
Selain mendapat zat-zat yang berguna bagi tubuh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, tubuh juga sering kedatangan "tamu" secara tak sengaja bernama toksin atau racun yang menyertai makanan atau minuman. Jika racun tersebut sudah melampaui batas normal, bisa menimbulkan masalah berupa gangguan kesehatan tubuh. Pada saat pelepasan cadangan energi itulah, racun ikut terbuang. Begitu juga di bagian organ pencernaan. Dengan berhentinya sejenak suplai ke bagian tersebut, alat pencernaan dapat beristirahat sekaligus membersihkannya. Proses pembuangan racun ini biasa dikenal sebagai proses detoksifikasi.
**
JIKA Nita dan Wulan tetap bersemangat dalam bulan Puasa, berbeda dengan Saras. Kerja ibu rumah tangga yang belum dikaruniai anak ini adalah menatap jam di rumahnya.
"Mau ngapain-ngapain males rasanya. Enak tidur-tiduran aja di rumah sambil nunggu magrib," kata Saras.
Perilaku ini menurut Onzat adalah salah. Kebanyakan tidur malah bisa bikin badan loyo. Bulan Puasa bukan berarti kita bermalas-malasan dengan tidur sepanjang hari. Kebanyakan tidur bukan memberikan efek segar. Sebaliknya, akan membuat tubuh menjadi lemas.
Menurut Onzat, baik sedang puasa atau tidak, manusia cuma membutuhkan waktu tidur selama 6 hingga 8 jam. Akibat perubahan pola makan dan tidur dari yang biasa kita lakukan sehari-hari, puasa memang akan memberi pengaruh pada tubuh. Tubuh akan kaget sejenak. "Namun, itu terjadi pada satu atau dua hari awal puasa. Selanjutnya tubuh akan cepat beradaptasi," kata Onzat.
Kondisi tubuh sehat dan bugar selama puasa bisa diperoleh semua perempuan, asal tahu caranya. Yang terpenting adalah memerhatikan asupan gizi yang benar.
Ahli Gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Budiman, S.K.M., M.Kes. mengemukakan "trik-trik" tetap prima kendati berpuasa. "Yang penting adalah mengonsumsi makanan seimbang. Istilah makanan seimbang adalah istilah yang menggantikan semboyan yang dulu kita kenal sebagai empat sehat lima sempurna," ujarnya.
Dijelaskan Budi, dalam semboyan empat sehat lima sempurna, salah satu unsur yang harus dipenuhi adalah susu. Dalam makanan seimbang, susu bisa ditiadakan mengingat harganya yang mahal bagi kalangan bawah.
"Kalsium dan protein yang kita butuhkan sebenarnya bisa kita ambil dari sumber lainnya, misalnya ikan teri. Ikan teri yang kita makan dengan tulang-tulangnya itu mengandung protein dan kalsium yang amat tinggi lo," tutur Budi menjelaskan.
Untuk menunjang kesehatan tubuh, harus diperhatikan menu makanan saat berbuka dan sahur. "Selalu dahulukan berbuka puasa dengan yang manis, sesuai anjuran Nabi. Selama puasa, kadar gula darah kita rendah, bisa hanya setengah dari kadar gula pada hari-hari biasa, sehingga kita perlu segera menggantinya," kata Budi.
Sebaliknya, jika sahur hindari makanan manis. Jangan mentang-mentang masih tersisa kolak kemarin, lantas dihabiskan sebagai menu sahur. Menurut Budi, rasa manis kolak akan cepat membuat perut terasa kenyang, namun cepat pula lapar lagi. Gula dalam kolak akan meresap di dalam lambung.
"Sebaiknya tetap mengonsumi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan jangan lupa mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung serat tinggi," ujar Budi.
Beberapa perempuan sering mengeluh, bulan Puasa bukannya langsing, malah jadi gendut. Padahal, makan tidak berlebihan, seperti biasa saja pada saat bukan bulan Puasa. Fenomena ini kerap terjadi pada perempuan yang mengonsumsi makanan seperti biasa, tetapi tidak melakukan aktivitas apa-apa.
"Jadi intake tidak sama dengan output. Ya, jadi gendut. Kalau makan banyak tetapi tetap melakukan aktivitas, badan tidak akan melar," ujar Budi menegaskan.
Untuk menjaga kecantikan tubuh, Ray Rahayu Lestari, pengelola Natural Home Beauty Spa menyarankan, agar wanita berpuasa memerhatikan jumlah air yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh memerlukan 8 liter air setiap hari. Namun pada praktiknya kita cukup minum 4 atau 5 gelas air putih di antara waktu berbuka dan sahur. Sisanya bisa terpenuhi lewat kuah sayur atau buah-buahan.
Kulit yang kering dan bibir pecah-pecah bisa diakibatkan oleh kurangnya cairan yang masuk ke tubuh kita. Jika hal itu telanjur terjadi, Ayu menyarankan penggunaan lip balm dan body lotion.
"Juga jangan terlalu sering menjilati bibir, hal ini malah akan membuat bibir lebih kering lagi," kata Ayu.
Untuk perawatan wajah, Ayu menyarankan mencuci muka sehari dua kali. Cukup dengan menggunakan facial foam di kamar mandi.
"Yang penting lagi, walaupun puasa, tetap perlihatkan wajah kita yang berseri-seri. Senyum memberi pengaruh besar untuk membantu penampilan kita tampak segar," kata Ayu menyarankan.(Uci Anwar)***
1 komentar:
...a ull.. inee.. nand...
nand beri coment... APik kok tapii.... apikk!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Posting Komentar